IMPLEMENTASI SISTEM PEMELIHARAAN MESIN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK MENINGKATKAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA CNC LATHE SHENYANG 2 AXIS DI PT LAKSANA BUS MANUFAKTUR

Arandhika, Bisma Alfaidzi (2024) IMPLEMENTASI SISTEM PEMELIHARAAN MESIN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK MENINGKATKAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA CNC LATHE SHENYANG 2 AXIS DI PT LAKSANA BUS MANUFAKTUR. Diploma thesis, Politeknik STMI Jakarta.

[img] Text
1120026_Bisma Alfaidzi Arandhika_Abstrak - Jelly Show.pdf - Accepted Version

Download (68kB)
[img] Text
1120026_Bisma Alfaidzi Arandhika_TA 1 - Jelly Show.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy
[img] Text
1120026_Bisma Alfaidzi Arandhika_Turnitin (1) - Jelly Show.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
Daftar Pustaka_Bisma Alfaidzi Arandhika_1120026 - Jelly Show.pdf - Bibliography

Download (77kB)

Abstract

PT Laksana Bus Manufaktur mempunyai banyak divisi dalam mebuat body bis, salah satunya divisi komponen. Divisi ini merupakan divisi penunjang komponen untuk membuat bus, contoh barang yang dihasilkan pada divisi komponen seperti assy pengarah yang berfungsi sebagai penghubung sasis dengan body bis. Pembuatan assy pengarah ini, melalui 3 tahap permesinan dari cutting, lathe, dan bending. Dari mesin-mesin ini, yang pemakaiannya cukup intens dan sering kali terjadi penghambatan dalam produksi assy pengarah adalah mesin CNC (computer numerically controlled) Lathe shenyang 2 Axis. Masalah yang terjadi pada mesin ini adalah masalah pada perawatan mesin. Mesin CNC Lathe shenyang 2 Axis mengalami breakdown selama 32 jam dan proses rework sebesar 7% pada periode 13 September – 4 November 2023, sementara mesin cutting dam mesin bending tidak pernah breakdown. perusahaan menginginkan waktu downtime sesingkat mungkin dan menghasilkan zero defect tetapi perusahaan masih mempunyai toleransi rework sebesar 5%. Masalah ini terjadi karena tidak adanya perawatan harian pada mesin yang menyebabkan breakdown dan proses rework yang melebihi toleransi. PT Laksana Bus Manufaktur menerapkan perawatan corrective untuk melakukan perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Total Productive Maintenance (TPM) untuk meningkatkan efektivitas mesin melalui perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan analisis terhadap Six Big Losses yang berfungsi untuk menghitung kerugian pada mesin. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan, fishbone diagram dan metode 5W+1H untuk mengidentifikasi dan menghasilkan perbaikan. Usulan perbaikan yang diimplementasikan pada penelitiaan ini adalah pembuatan check list, pembaruan prosedur, dan pembuatan instruksi kerja. Nilai OEE yang diketahui sebelum perbaikan sebesar 78%. Persentase six big losses terbesar didapatkan pada idling minor stoppages dengan nilai 8%. Setelah perbaikan didapatkan nilai OEE 87% dan persentase six big losses dari idling minor stoppages dengan nilai 5%. Terdapat kenaikan 9% terhadap nilai OEE dan idling minor stoppages penurunan 3%. Kata kunci: Mesin CNC lathe 2 Axis, Total Productive Maintance (TPM), Overall Equipment Efectiveness (OEE), six big losses, fishbone, 5W+1H

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Mesin CNC lathe 2 Axis, Total Productive Maintance (TPM), Overall Equipment Efectiveness (OEE), six big losses, fishbone, 5W+1H
Subjects: Teknik Industri Otomotif
Depositing User: Febrian Ari
Date Deposited: 10 Jan 2025 09:25
Last Modified: 20 Jan 2025 06:20
URI: http://repository.stmi.ac.id/id/eprint/1090

Actions (login required)

View Item View Item