Pradipta, Renanza (2023) Implementasi Six Sigma Dengan Metode DMAIC Dalam Upaya Mengurangi Jumlah Cacat Pada Proses Produksi Kaca Model KS FV (Fix Ventilator) Di PT Muliaglass - Automotive Safety Glass Division. Diploma thesis, Politeknik STMI Jakarta.
Text
1119011_Renanza Pradipta_Abstrak.pdf - Accepted Version Download (121kB) |
|
Text
1119011_Renanza Pradipta_TA.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
|
Text
1119011_Renanza Pradipta_Turnitin.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
Text
1119011_Renanza Pradipta_Dapus.pdf - Bibliography Download (123kB) |
Abstract
PT Muliglass – Automotive Safety Glass Division merupakan perusahaan industri manufaktur yang bergerak dibidang otomotif dalam memproduksi kaca pengaman jenis tempered dan laminated untuk kendaraan bermotor. Dalam menghasilkan produk kaca pengaman yang berkualitas menjadi sebuah tuntutan bagi perusahaan. Berdasarkan data historis PT Muliaglass – Automotive Safety Glass Division pada 1 bulan pertama produksi masal yang dimulai bulan Juli 2022, produksi kaca model KS FV menjadi produk yang memiliki persentase cacat paling tinggi yaitu sebesar 2,4% jika dibandingkan dengan kaca model lainnya yang memiliki persentase cacat lebih rendah seperti kaca model KS FD sebesar 1,9%, kaca model KS RD sebesar 2,0%, kaca model KS RQ sebesar 1,7 %,. Sementara itu, berdasarkan wawancara dengan supervisor departement technical quality assurance (TQA) batas toleransi cacat yang dihasilkan tidak lebih dari 2% dari jumlah pemeriksaan yang dilakukan pada line final inspection setiap bulannya. Karena target perusahaan yang tidak tercapai, maka perlu dilakukan pengamatan lebih lanjut untuk mengetahui faktor penyebab persentase cacat yang melebihi target yang telah ditentukan dan merancang tindakan perbaikan yang dapat mengurangi jumlah cacat yang dihasilkan menggunakan filosofi Six Sigma melalui tahap Define, Measure, Analyze, Improve, and Control (DMAIC). Pada tahap define menentukan produk yang akan dilakukan perbaikan, menentukan jenis cacat yang paling sering muncul dengan diagram pareto, dan membuat diagram SIPOC untuk mengetahui alur proses produksinya. Pada tahap measure dilakukan perhitungan peta kendali P, nilai DPMO dan level sigma. Pada tahap analyze menentukan faktor penyebab utama terjadinya cacat menggunakan diagram sebab-akibat pada permasalahan yang ditentukan. Pada tahap improve dilakukan rencana tindakan perbaikan menggunakan metode 5W + 1H dan implementasi dari rencana tindakan perbaikan. Pada tahap control melakukan perhitungan ulang untuk mengetahui kinerja perusahaan setelah perbaikan dengan membuat perbandingan peta kendali P, persentase cacat, nilai DPMO, dan level sigma sebelum dan sesudah perbaikan. Setelah dilakukan tindakan perbaikan persentase cacat mengalami penurunan dari 2,8% menjadi 0,5%, nilai DPMO mengalami penurunan dari 20.256 unit menjadi 1.776 unit cacat per satu juta kesempatan dan level sigma meningkat dari 3,55 menjadi 4,41. Kata Kunci: Six Sigma, DMAIC, DPMO, Kualitas, Pengendalian Kualitas
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Teknik Industri Otomotif T Technology > TS Manufactures |
Depositing User: | Unnamed user with username editor_perpus2 |
Date Deposited: | 11 Jan 2024 03:44 |
Last Modified: | 11 Jan 2024 03:44 |
URI: | http://repository.stmi.ac.id/id/eprint/764 |
Actions (login required)
View Item |