Perancangan Welding Fixture Test Piece Pada Robot Stand Gun di PT Summit Adyawinsa Indonesia

Arrahman, Ghitrif (2025) Perancangan Welding Fixture Test Piece Pada Robot Stand Gun di PT Summit Adyawinsa Indonesia. Diploma thesis, Politeknik STMI Jakarta.

[img] Text
2921022_Ghitrif Arrahman_Abstrak.pdf - Accepted Version

Download (355kB)
[img] Text
2921022_Ghitrif Arrahman_TA.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[img] Text
2921022_Ghitrif Arrahman_Turnitin.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (12MB)
[img] Text
2921022_Ghitrif Arrahman_Dapus.pdf - Bibliography

Download (172kB)

Abstract

Perkembangan teknologi otomasi dalam proses pengelasan menuntut adanya sistem yang aman, khususnya pada area assembly welding pada robot stand gun. Pada proses uji las pada area line robot stand gun, man power harus memegang material uji las dengan tangan. Hal ini berpotensi kecelakaan kerja yaitu tertabrak robot karena man power berada dalam area robot pada saat proses pengelasan berlangsung.Untuk mengatasi hal tersbut, dilakukan perancangan fixture test piece yang berfungsi sebagai alat bantu agar proses uji las dapat dilakukan secara otomatis tanpa keterlibatan langsung operator. Perancangan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi aktual dilapangan, seperti keterbatasan ruang, serta karakteristik pergerakan pemegang gun (fixture gun) secara vertikal akibat sistem pegas penyangga. Desain difokuskan pada kestabilan struktur, serta kemampuan fixture menahan beban dari fixture gun pada saat proses pengelasan. Analisis struktur dilakukan menggunakan metode elemen hingga (Finite Element Analysis) melalui Autodesk Inventor dengan 2 kondisi pembebanan. Kedua kondisi ini ditentukan berdasarkan variasi gap antara captip bawah dengan material uji yang mempengaruhi gaya tekan pegas dari pemegang gun (fixture gun). Variasi gap terjadi akibat ausnya captip kemudian didressing untuk menghilakan bagian captip yang aus setelah beberapa kali siklus pengelasan. Proses dressing ini menyebabkan panjang captip berkurang, sehingga posisi ujung elektroda turun dan gap antara captip bawah dan material uji meningkat. Semakin besar gap, maka pegas pada fixture gun semakin relaks dan gaya tekan yang diteruskan ke fixture bertambah. Kondisi pertama merepresentasikan keadaan captip normal ketika material uji test piece ke fixture test piece menerima beban sebesar 415 N akibat relaksasi pegas pada gap 10 mm, sedangkan kondisi kedua dengan beban 706 N merepresentasikan keadaan captip aus akibat dressing dengan gap 17 mm, gap diambil pada posisi terendah captip yang dianggap sebagai kondisi terburuk dari siklus kerja fixture test piece. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada pembebanan 415 N diperoleh tegangan von Mises sebesar 35,95 MPa, perpindahan maksimum (displacement) 0,18 mm, dan safety factor sebesar 5,76. Sementara pada pembebanan 706 N, tegangan meningkat menjadi 61 MPa dengan displacement 0,3 mm dan safety factor 3,4. Nilai-nilai ini masih berada di bawah batas yield strength material SS400 sebesar 245 MPa, yang termasuk material ductile, sehingga penentuan safety factor didasarkan pada perbandingan antara yield stress dan working stress. Berdasarkan standar perancangan umum untuk baja ductile (safety factor >2), hasil simulasi dengan nilai safety factor 3,4 hingga 5,76 dinyatakan aman dan sesuai untuk kondisi operasional. Berdasarkan hasil konversi gaya terhadap massa, batas margin keselamatan maksimum yang dapat diterima fixture test piece berada pada rentang 87–145 kg, sehingga struktur mampu menahan beban pengelasan maupun gaya jepit selama proses uji tanpa mengalami deformasi berlebih. Kata kunci: test piece, fixture, finite element analysis, spring, yield strength

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Teknologi Rekayasa Otomotif
Depositing User: Whisnu Dwi Prasetiyo
Date Deposited: 06 Nov 2025 05:31
Last Modified: 06 Nov 2025 05:31
URI: http://repository.stmi.ac.id/id/eprint/1559

Actions (login required)

View Item View Item