Usulan Penerapan Metode DMAIC Sebagai Upaya Perbaikan Pada Kemasan Diluent Steril di PT SHS International

Sujatmo, Sujatmo (2015) Usulan Penerapan Metode DMAIC Sebagai Upaya Perbaikan Pada Kemasan Diluent Steril di PT SHS International. Diploma thesis, Politeknik STMI Jakarta.

[img] Text
Zujatmo_2015_TIO.pdf

Download (54MB)

Abstract

PT SHS International adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi pembuatan obat hewan. Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis obat-obatan seperti vaksin, desikvektan dan vitamin untuk hewan ternak. Salah satu jenis produk yang diproduksi perusahaan adalah Diluent Steril. Diluent Steril merupakan salah satu jenis vaksin yang digunakan sebagai campuran untuk melarutkan vaksin lain (vaksin yang berbentuk padat). Berdasarkan hasil pengamatan Diluent Steril merupakan produk yang memiliki nilai kecacatan tertinggi. Jenis kecacatan yang paling dominan terdapat pada jenis kecacatan bocor pada tutup produk. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya perbaikan untuk mengurangi kecacatan bocor pada produk. Upaya yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan metode Six sigma. Metode ini memiliki lima tahapan yaitu DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). Pada tahap define, kecacatan bocor pada tutup didefinisikan sebagai kecacatan yang disebabkan karena adanya cairan yang mengendap atau tertahan di dalam tutup diluent steril. Cairan tersebut tidak dapat kembali ke dalam wadahnya, sehingga hal tersebut dapat mengurangi jumlah tetesan dan akan merugikan konsumen. Pada tahap measure dilakukan perhitungan DPMO (Defect per Million Opportunities) dan level sigma untuk mengukur kinerja saat ini. Selanjutnya, pada tahap analyze diuraikan akar penyebab permasalahan yang terjadi untuk mengetahui faktor penyebab yang terjadi pada cacat tersebut. Setelah dianalisis, didapatkan faktor penyebab kecacatan diantararanya, kurang kuat saat menekan plug dengan botol, proses pengeboran melebihi/kurang putaran, bahan baku sudah cacat, tombol tembak/kepala mesin bor kendor/aus, dan faktor lingkungan yang kurang nyaman. Perbaikan atau Improve yang dilakukan, menggunakan metode 5W-1H dengan memberikan beberapa usulan berdasarkan masalah yang ada yang kemudian dilakukan implementasi. Usulan-usulan yang dihasilkan yang kemudian diimplementasikan diantaranya: membuat standarisasi saat pengeboran tutup diluent steril, penggantian operator setiap 2000 botol, dan memberikan waktu operator untuk istirahat sejenak sehingga tidak terlalu lelah dan tetap fokus, melakukan pengontrolan dan penggantian tombol tembak/kepala mesin bor secara berkala (sebelum aus), dan melakukan pengontrolan dan service secara berkala untuk pembersihan AC. Pada tahap control dilakukan perhitungan CP, DPMO dan level sigma. Hasil akhir didapatkan bahwa nilai CP mengalami peningkatan dari 1.08 menjadi 1,17 dan nilai nilai DPMO dari 22146,83 menjadi 6256,70, sedangkan level sigma dari 3.51 sigma menjadi 4.05 sigma. Hasil tersebut menandakan bahwa metode DMAIC ini berhasil mengurangi kecacatan yang terjadi pada kemasan produk, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan saran kepada perusahaan untuk melaksanakan proyek metode DMAIC sebagai upaya perbaikan untuk mengurangi cacat pada kemasan produk diluent steril. Kata kunci: Diluent Steril, DMAIC, DPMO, Level Sigma

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Diluent Steril, DMAIC, DPMO, Level Sigma
Subjects: Sistem Informasi Industri Otomotif > Sistem Informasi
Depositing User: Nur Halimah
Date Deposited: 20 May 2025 07:51
Last Modified: 20 May 2025 07:51
URI: http://repository.stmi.ac.id/id/eprint/1334

Actions (login required)

View Item View Item