Kristine P, Susan Imelda (2015) Analisis Prioritas Penyebab Kegagalan Pada Proses Produksi Tube 811X Menggunakan Metode Multi Attribute Failure Mode Analysis (MAFMA) di PT Bridgestone Tire Indonesia (BSIN). Diploma thesis, Politeknik STMI Jakarta.
![]() |
Text
Susan Imelda_2015_TIO.pdf Download (54MB) |
Abstract
PT Bridgestone Tire Indonesia (BSIN) adalah perusahaan "joint venture" antara perusahaan swasta Indonesia dan Jepang yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan produk tire, tube, dan flap yang bermutu tinggi baik untuk pelanggan di Indonesia maupun mancanegara. Tube 811X adalah salah satu produk yang rutin diproduksi oleh perusahaan. Seiring perjalanan, perusahaan dihadapkan pada masalah yaitu jumlah cacat tube 811X yang sering melewati batas toleransi, yakni sebesar 1% dari total produksi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut digunakan metode Multi Attribute Failure Mode Analysis (MAFMA) dengan Pendekatan Fuzzy AHP untuk mengidentifikasi jenis kegagalan potensial serta penyebabnya lalu menentukan prioritasnya. MAFMA merupakan metode reliabilitas dan analisis bentuk kegagalan yang mengintegrasikan aspek konvensional dari FMEA dengan mempertimbangkan aspek ekonomi (Braglia, 2000). Pada metode MAFMA prioritas penyebab kegagalan ditentukan oleh hasil pembobotan. Pembobotan dihitung dengan pendekatan Fuzzy AHP. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa jenis cacat yang paling dominan pada proses produksi tube 811X adalah DSSG, FDT, FMIS, DPL, BUV, dan FMOS rubber punching. Diperoleh enam jenis kegagalan potensial dari hasil identifikasi jenis kegagalan potensial serta penyebabnya pada proses produksi tube 811X dengan metode FMEA, yaitu saringan mesh 40-10 rusak yang disebabkan oleh over pressing (Cause A), rubber lettering rusak yang disebabkan oleh belum ada jadwal penggantian rubber lettering sehingga rubber lettering diganti ketika sudah rusak (Cause B), vacuum tersumbat yang disebabkan oleh mesin vacuum abnormal (Cause C), rubber jig tool aus yang disebabkan oleh jadwal penggantian rubber jig tool kurang efektif (Cause D), press clamp error yang disebabkan oleh seal piston aus (Cause E), dan lipatan tidak radius yang disebabkan oleh tidak ada alat yang membantu operator membuat lipatan green tube radius (Cause F). Urutan prioritas penyebab kegagalan berdasarkan hasil pembobotan menggunakan metode MAFMA dengan Pendekatan Fuzzy AHP adalah Cause D, Cause A, Cause E, Cause F, Cause C, dan Cause B masing-masing dengan bobot 0,214, 0,198, 0,177, 0,165, 0,138, dan 0,105. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa penyebab kegagalan yang paling prioritas (Cause D) cukup kuat (robust) dan pemilihan Cause D dapat diterima dengan tingkat kepercayaan yang baik. Usulan perbaikan diberikan untuk mengatasi Cause D yaitu dengan mengubah jadwal penggantian rubber jig tool menjadi setiap 3,5 tahun. Kata kunci: FMEA, MAFMA, Fuzzy AHP, Bobot, Prioritas
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | FMEA, MAFMA, Fuzzy AHP, Bobot, Prioritas |
Subjects: | Teknik Industri Otomotif > Teknik Manajemen Industri Teknik Industri Otomotif > Teknik Manajemen Industri |
Depositing User: | Nur Halimah |
Date Deposited: | 15 May 2025 04:54 |
Last Modified: | 15 May 2025 04:54 |
URI: | http://repository.stmi.ac.id/id/eprint/1296 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |