Sofianti, Juliana (2015) Usulan Perbaikan Kualitas Proses Piano M2 Pada Bagian Painting Furniture Dengan Metode DMAIC di PT Yamaha Indonesia. Diploma thesis, Politeknik STMI Jakarta.
![]() |
Text
Juliana Sofianti_2015_TIO.pdf Download (47MB) |
Abstract
PT Yamaha Indonesia merupakan industri alat musik piano yang didirikan pada tahun 1998 dan merupakan bagian dari Yamaha Musik PT Group di Indonesia. Dalam proses produksi, PT Yamaha Indonesia memiliki satu bagian yang sangat berpengaruh terhadap kualitas produk yaitu Painting. Salah satu bagian dari proses painting yang sangat berperan yaitu proses Painting Furniture. Proses Painting Furniture memiliki spesifikasi material cat polyurethane, dimana tampilan akhir pada catnya berupa dove seperti alat-alat furniture dan spesifikasi kayunya dilapisi dengan venner. Dalam proses Painting Furmiture terdiri dari beberapa model yang diproses. Setiap model memiliki desain yang berbeda, salah satunya piano model M2 yang memiliki desain klasik dengan profil-profil kayu yang sangat detail namun sangat mudah menimbulkan cacat. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan dengan mengimplementasikan beberapa usulan yang dapat menurunkan jumlah cacat dan dapat meningkatkan kualitas proses Painting Furniture pada produk piano model M2 dengan menggunakan metode DMAIC. Berdasarkan hasil pengolahan data sebelum perbaikan, telah didapatkan nilai DPMO sebesar 24.071 unit dan level sigma sebesar 3,48. Hasil tersebut belum mencapai kinerja proses yang baik, maka perlu dilakukan tindakan-tindakan perbaikan proses Painting Furniture untuk meningkatkan kinerja proses Painting Furniture. Dengan menerapkan tindakan-tindakan perbaikan kualitas proses, telah terjadi penurunan nilai DPMO menjadi 22.717 unit dan peningkatan level sigma menjadi 3,50. Maka, telah terjadi peningkatan kinerja proses Painting Furniture setelah dilakukan tindakan-tindakan perbaikan kualitas. Namun, berdasarkan uji hipotesis dua proporsi yang dilihat dari jumlah proporsi cacat, telah didapatkan nilai Zitung sebesar 1,096 yang lebih kecil dari nilai Zasbel yaitu sebesar 1,96. Dapat disimpulkan bahwa jumlah proporsi cacat sebelum dan sesudah perbaikan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Oleh karena itu, diharapkan pihak manajemen terus melakukan perbaikan kualitas secara berkesinambungan agar dapat meningkatkan kualitas proses produksi dengan menghasilkan kualitas output yang lebih baik. Katakunci: DMAIC, DPMO, Level Sigma.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | DMAIC, DPMO, Level Sigma |
Subjects: | Teknik Industri Otomotif > Teknik Manajemen Industri Teknik Industri Otomotif > Teknik Manajemen Industri |
Depositing User: | Nur Halimah |
Date Deposited: | 14 May 2025 02:54 |
Last Modified: | 14 May 2025 02:54 |
URI: | http://repository.stmi.ac.id/id/eprint/1282 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |