Seif, Hanna (2015) Analisis Prioritas Penyebab Kegagalan Proses Assembly Flasher Relay Berdasarkan Fuzzy Mafma (Muti Attribute Failure Mode Analysis di PT Mitsuba Indonesia. Diploma thesis, Politeknik STMI Jakarta.
![]() |
Text
Hanna Seif_2015_TIO.pdf Download (58MB) |
Abstract
Industri otomotif Indonesia berkembang seiring dengan banyaknya investasi yang masuk pada sektor industri otomotif. Laju produksi mobil di Indonesia mencapai 1,21 juta unit pada tahun 2014. Pada tahun 2015 kapasitas produksi terpasang industri mobil nasional diprediksi naik menjadi 2 juta unit per tahun atau naik sebesar 65% dibandingkan tahun 2014. Pertumbuhan industri otomotif di Indonesia itu juga akan meningkatkan industri komponen otomotif. Salah satu perusahaan yang memproduksi komponen otomotif adalah PT Mitsuba Indonesia. Untuk menjaga kualitas produknya maka PT Mitsuba Indonesia berusaha mengurangi jumlah cacat yang terjadi pada setiap produk. Produk yang memiliki jumlah cacat terbanyak adalah flasher relay mencapai 6.191 unit pada bulan Februari 2015. Salah satu usaha untuk mengurangi produk cacat adalah dengan mengetahui kegagalan proses penyebab produk cacat. Metode Fuzzy MAFMА (Multi Attribute Failure Mode Analysis) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengeliminasi kegagalan. Dalam metode ini dapat diidentifikasi penyebab-penyebab terjadinya kegagalan, dan akan ditentukan penyebab kegagalan yang paling kritis. Metode ini mengintegrasikan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dengan Fuzzy AHP (Analytic Hierarchy Process).Jenis-jenis dan penyebab kegagalan yang sering terjadi pada flasher relay adalah air pressure tidak stabil, penyebab kegagalannya adalah supply angin kurang atau drop. Jig aus, penyebab kegagalannya adalah penggantian jig tidak terjadwal. Penggulungan wire tidak rata, penyebab kegagalannya adalah tidak stabilnya jari operator dalam meratakan wire dan coil A menyangkut di base saat winding. Wire guide terlalu tinggi, penyebab kegagalannya adalah setting pada wire guide tidak ada standar. Upper punch kotor, penyebab kegagalannya adalah adanya lelehan enamel. Penyebab kegagalan yang paling kritis pada flasher relay berdasarkan fuzzy MAFMA adalah coil A menyangkut di base saat winding (cause D) dengan bobot sebesar 0,371. Usulan perbaikan yang dihasilkan pada penyebab kegagalan yang paling kritis agar dapat mengurangi tingkat kecacatan pada flasher relay yaitu coil A menyangkut di base saat winding (cause D), usulan perbaikannya dengan melakukan maintenance secara periodik terhadap mesin minimal satu minggu sekali, pemberian edukasi mengenai peletakkan base unit yang benar ke operator selama satu minggu, dan kontrol pada saat proses produksi berlangsung. Kata kunci: Fuzzy, MAFMA, AHP, FMEA, FAHP, Kegagalan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fuzzy, MAFMA, AHP, FMEA, FAHP, Kegagalan. |
Subjects: | Teknik Industri Otomotif > Teknik Manajemen Industri Teknik Industri Otomotif > Teknik Manajemen Industri |
Depositing User: | Nur Halimah |
Date Deposited: | 08 May 2025 02:00 |
Last Modified: | 08 May 2025 02:00 |
URI: | http://repository.stmi.ac.id/id/eprint/1274 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |